Posted by : Unknown Senin, 03 Februari 2014

  Hi! Nama saya Ajie Fathur Rachman :) Saya lahir di Ujung Pandang, 30 Desember 1997. Saya tinggal di Indonesia, Sulawesi Selatan, Makassar . Usia saya saat ini adalah 17 tahun. Saya adalah seorang pelajar di SMK NEGERI 5 MAKASSAR dan berada di jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan), karena semakin canggihnya teknologi jaman sekarang saya memutuskan untuk bergelut di dunia IT. Saya merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara.

  Saya merupakan anak lelaki yang masih terus belajar dari semua pengalaman yang telah terjadi pada diri saya. Bisa dibilang kehidupan yang sering kujalani itu mungkin sangat monoton (entah kalau pendapat kalian berbeda). Datar, sepi, dan fana, begitulah hari-hariku, ku lewati dalam perputaran waktu yang terasa begitu singkat. Saya berjalan kedalam satu garis nasib yang bahkan saya sendiri belum bisa menebak nasib apakah yang demikian yang akan menjemputku dimasa yang akan tiba nanti. Saya terdiam saat ku fokus terhadap satu pemikiran dimana saat waktu ku berada di masa yang begitu kelam, meskipun menyisahkan trauma yang mendalam namun itu merupakan kenangan tersendiri dalam hidup yang ku anggap seni dalam hidup yang memiliki misteri yang fana ini!



  Saat ku flashback, saya teringat di suatu waktu dimana saat ku berusaha melawan nasib yang berlawanan arah dengan jalur hidup yang ku inginkan, namun tersadar oleh hidup yang makin jelas menunjukkan keinginannya untuk dituruti. Hidup yang memiliki banyak seluk-beluk tak mungkin bisa ku pecahkan satu persatu misteri hidup yang masih ingin ku pertanyakan. Saya hanya bisa terdiam menyaksikan gemelut hidup ku yang mungkin tak biasa bagi orang-orang lain. Terkadang saya berfikir bahwa hidup ini hanya lah sebuah perjalanan menuju hidup yang sesungguhnya yang bahkan tak ada yang bisa menebaknya kehidupan seperti apakah itu, apakah itu hidup diatas garis waktu ataukah hidup dengan di perbudak oleh nasib yang palsu ??

  Berhari-hari saya melalui waktu yang mungkin tak bisa ku jelasakan! Bagaimana bisa saya melewatinya dengan kembali ke waktu yang sebelumnya sudah ku lewati dan masih sama saja seperti sebelumnya. Bahkan saya juga merasa waktu 24 jam belum mencukupi kebutuhan porsi waktu yang di inginkan orang-orang seperti ku. Saya ingin melalui waktu dimana saat ku berada di suatu tempat yang menurut ku itu adalah sebuah keabadian hidup, menjalani hidup normal bersama orang-orang yang membuat hari-hari begitu berbeda dari hari satu dengan yang lainnya.

  Sebenarnya saya sangat merindukan masa kecil yang kulalui begitu normal tanpa sebuah rintangan yang menghalangi ruang gerak ku seperti saat ini. Bermain dan bercanda bersama orang yang tak asing bagiku dan memanjakan diri saya, memandangi wajah orang-orang yang masih memiliki kepolosan, serta menyaksikan aktivitas yang masih bisa saya lakukan dengan ekspresi kebahagian sepenuhnya.

  Sejenak saya terdiam! Untuk apa aku memikirkan pemikiran yang tak ada ujungnya itu? Itu hanya bisa membuang dan menyita beberapa waktu yang mungkin masih bisa bernilai emas jika saya gunakan. Ia benar! Hidup ini seperti roda, berputar pada poros nasib yang masih ku pertanyakan, namun tak mutlak ku berada di nasib yang memposisikan diri dalam kerendahan. Saya melihat beberapa sandiwara hidup yang ku anggap itu adalah skenario belaka sebagai pelengkap kehidupan janggal, dimana para pemeran yang memerankan begitu fana untuk di jelaskan karakteristiknya yang bagaikan hidup di atas fatamorgana. Saya ingin mengganti hidup yang seperti ini namun itu mustahil bisa saya lakukan dengan seperti ini.

  Hidup ini sepertinya mutlak untuk dijalani dengan satu poros kehidupan yang tak mungkin memiliki cabang untuk dilalui bersamaan. "TERIMA !!" Hanya kata itu yang bisa mewakili pemikiran saya saat ini. Hanya dengan menerima semua ini hidup ku akan menunjukkan kebenarannya secara perlahan dengan sendirinya. Aku, kamu, dia, dan meraka bahkan tidak mengetahui apakah hidup ini adil dengan keberadaannya, tetapi dengan bertitik pada satu pemikiran yang menghubungkan dengan penciptaan hidup tentu akan mengangap bahwa hidup ini memang sudah memiliki ketentuan yang disebut takdir...

  Mungkin cukup sampai disini perkenalannya, entah.. Saya sudah tak tau harus menulis apa lagi di perkenalan ini, jadi sekian dan terima kasih karena sudah membaca tentang saya ini. See you ~

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Contact Me

You Are Visitor Number Of

Popular Posts

Friends

Fans Page

My Twitter

Traffic Rank

Histats

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

- Created in 2014 © "A.F.R" That's Me -by Ajie Fathur Rachman -